Selasa, 09 Oktober 2012

Ramuan Tradisional Untuk Kanker Kulit

Jika anda sering merasa gatal-gatal, sering teriritasi, permukaan mengerak pada kulit anda, jangan-jangan kanker kulit sudah siap ‘melahap’ kulit anda. Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang paling mudah untuk di cegah dan ditangani. Namun, penyakit ini sering kurang dikenal. Pada dasarnya setiap orang dapat mengalami kanker kulit. Kelompok beresiko tinggi adalah orang yang berlebihan berhubungan dengan sinar matahari dalam waktu yang lama. Atau, orang-orang dengan kandungan sedikit melamin pada kulit misalnya orang-orang dengan warna kulit cerah. Makanya agar anda tak terkena penyakit kanker kulit yang parah anda bisa segera mengobatinya dengan ramuan tradisional untuk kanker kulit.
Ramuan Tradisional Untuk Kanker Kulit.Jenis kanker kulit adalah sel basal, sel squamosa dan melanoma malignan. Dua jenis yang pertama paling sering terjadi dan kurang berbahaya dibandingkan malignan.
Karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada orang-orang dengan warna kulit cerah yang sehari-harinya banyak berhubungan dengan sinar matahari. Daerah yang paling sering di serang kanker kulit adalah terdapat di bagian hidung, kelopak mata, pipi atau badan. Kanker ini ditandai dengan benjolan di permukaan kulit, kerak lunak, bagian tangan terjadi luka, batas Nampak seperti lilin dengan bekas kulit agak menebal. Bukankah hal seperti akan sangat merusak penampilan anda? Lalu tunggu apa lagi? Segera obati kanker kulit anda dengan ramuan tradisional untuk kanker kulit ini.

Rempah-rempah yang membuat kari berwarna kuning, kunyit, mampu melawan kanker kulit. Peneliti Amaerika Serikat (AS) menyatakan hal itu awal pekan ini. Mereka menyatakan curcumin, yang terkandung pada kunyit mampu bertarung dengan sel kanker kulit atau melanoma. Serangkaian tes di laboratorium menunjukkan curcumin mampu membuat kanker sel melanoma menghancurkna diri sendiri. Proses itu dinamakan apoptosis. Tim penelitian yang sama, sebelumnya juga menemukan curcumin mampu melawan penyebaran kanker payudara. Hal itu diketahui setelah diuji coba pada Tikus percobaan.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by newwpthemes | Thanks to blogger templates and airport parking